Pinjaman online kini semakin mudah diakses, tetapi kemudahan ini sering membuat banyak orang terjebak dalam keputusan finansial yang kurang bijak. Tak jarang, pinjaman dilakukan bukan karena kebutuhan mendesak, melainkan demi memenuhi keinginan tertentu.

Menariknya, data menunjukkan bahwa 30% orang mengambil pinjaman online untuk melunasi hutang sebelumnya. Sebuah pola “gali lubang tutup lubang” yang berisiko menimbulkan masalah lebih besar di masa depan.

Selain itu, ada berbagai situasi lain yang membuat seseorang mempertimbangkan pinjaman online. Biaya pengobatan darurat menjadi alasan utama dengan 37.8%, disusul oleh kebutuhan gaya hidup seperti membeli pakaian atau sepatu (31.9%), lalu melunasi hutang sebelumnya (30.2%). Sementara itu, perbaikan rumah atau kendaraan (23.4%), biaya pendidikan (23.1%), dan kebutuhan lainnya (8.5%) juga menjadi pemicu beberapa orang untuk mengakses pinjaman cepat ini.
11 total views, 11 views today