Ada Apa dengan Stigmasi Kesehatan Mental?

Tanggal 10 Oktober diperingati sebagai World Mental Health Day atau Hari Kesehatan Jiwa Sedunia. Seiring peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, diketahui bahwa kesadaran masyarakat Indonesia dalam isu ini dinilai terus meningkat. Naiknya kesadaran itu tercermin lewat munculnya sejumlah komunitas, kampanye, dan perbincangan di media sosial terkait kesehatan mental. Masyarakat pun makin sering menjumpai istilah skizofrenia, bipolar, kecemasan, atau depresi.

Meski sudah banyak dibicarakan, sayangnya kesehatan mental masih menuai stigma negatif bagi beberapa orang. Stigma negatif ini salah satu disebabkan oleh rendahnya kesadaran terhadap isu-isu kesehatan mental di masyarakat. Padahal, stigma negatif yang disematkan dapat berakibat buruk pada orang-orang yang memiliki gangguan kesehatan mental.

stigma-kesehatan-mental
Source: Instagram

Tempo hari Jakpat melakukan survey terhadap 4.974 responden terkait isu ini. Faktanya, 86.4% responden menjumpai orang yang mengalami gangguan mental di sekitar mereka. Namun ironinya, baru 46.3% yang memiliki kesadaran bahwa orang yang mengalami gangguan mental butuh pertolongan. Selain itu, responden Jakpat menganggap mereka sebagai orang gila dan aneh (26.5%), orang yang berpotensi melakukan tindakan berbahaya dan dapat mencelakai orang lain (24.1%), maupun orang yang mencari perhatian (3.1%).

Sangat disayangkan karena stigma negatif ini bisa membuat penderitanya merasa malu, menyalahkan diri sendiri, putus asa, dan enggan mencari serta menerima bantuan. Ditambah lagi, stigma-stigma tersebut menjadi sebuah penghakiman yang ekstrem terhadap mereka yang mengalami gangguan mental. Hal ini bisa memicu diskriminasi yang berpengaruh terhadap kualitas hidup mereka. Dengan terbukanya akses informasi di era digital ini, diharapkan stigma tersebut akan terus berkurang, sehingga lebih banyak pasien tertolong dan tidak berujung pada depresi maupun bunuh diri.

Baca juga: Masker Scuba dan Buff Dilarang, Lalu Pakai Masker Apa?

Yuk lebih peka terhadap kondisi kesehatan mental diri sendiri dan orang lain. Jangan takut untuk bicara dengan keluarga atau sahabat dan temui psikolog atau psikiater kalau kamu merasa butuh pertolongan. Dan ingat, jangan asal menghakimi mereka yang memiliki gangguan mental ya!

 63,648 total views,  2 views today

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x